Selasa, 30 Juli 2013

Tentang Kehidupan Gue Lagi

Hai, seperti biasa gue akan posting beberapa cerita yang kebanyakan adalah curhat pribadi gue yang sebenernya sih malu banget kalau harus diumbar tapi yaudahlah daripada gue mati kejang memendam pikiran gue. Mari menulis.

Jujur akhir-akhir ini, well i mean nggak cuma akhir-akhir ini, gue selalu memikirkan banyak hal. Tentang gimana caranya gue bisa kuat dipisahkan oleh jarak dan waktu sama guru besar gue, Bung Ray, yang kehadirannya sangat gue butuhkan buat menyelesaikan apa yang harus gue selesaikan. Dia lagi mudik selama tiga bulan tapi masih tentative pakai tanda bintang (*) alias bisa berubah sewaktu-waktu sesuai term and condition. In case, lo masih tenggelam dalam beribu pertanyaan yang belum terjawab. Damn.

Ibarat kata gue adalah siswa pindahan dari Jawa yang mau nggak mau udah langsung ditodong kertas ujian bahasa Batak padahal baru masuk hari pertama dan lo belum sepenuhnya sukses membalancekan otak dan task yang udah menunggu buat dijamah. Apa yang akan lo lakukan? Nangis dipojokan? Pasti. Kalau lo adalah siswa baik-baik yang tidak mengenal kata nyontek.

Anyway, gue 21 tahun dan terlalu galau. All i want to do sih menyelesaikan secepatnya, awalnya PD banget karena gue pikir nggak sesulit ini tapi makin kesini baru deh berasa kalau gue keteteran. Nggak sepenuhnya karena long distance juga, plus karena ini kali pertama gue mengurus hal yang scale targetnya buesar banget. Man, seperti ketiban Pretty Asmara. Berat.

As the time goes by, gue ternyata bisa. Layaknya Summer sama Tom yang ujung-ujungnya makan ati, inti dari segala inti adalah komunikasi. Tom nggak akan terlalu berharap seandainya dia bisa mengenali cara berkomunikasi a la Summer. But in the other hand, Summer juga terlalu menggairahkan buat nggak diseriusin. Balik lagi. Ya, tidak seharusnya gue menyepelekan hal itu dan merasa bisa melakukan apapun sendiri. Belakangan gue jadi kepikiran buat pindah zodiak tapi lupain aja. 

Gue terlalu malas buat banyak bicara karena tempat ini terlalu baru buat gue. Dari segi apapun dan dengan siapapun. Gue sadar gue sedang berada dalam lingkungan orang-orang keren yang secuilnyapun gue belum bisa imbangin. Gue adalah seonggok nol besar. That's why i pretend for listen and learn which is made me look like a fool. Terserah. Terlalu banyak orang keren yang nggak punya pendengar karena semua orang terlalu keren buat sekedar jadi pendengar.

Berteman dengan banyak orang, itu yang sedang gue lakukan. Gue seneng banget menjadi orang asing dan merasa asing karena dengan begitu gue jadi nggak malu untuk menanyakan hal yang bahkan cuma bersifat remeh-temeh sama semua orang yang gue temui. Ini poin penting yang jadi solusi masalah gue dengan beribu-ribu kubik air dan tanah yang memisahkan gue sama guru besar gue. Gue harus bahagia untuk ini.

Tapi ya, nggak semua orang mau berteman sama gue. Kadang eh lumayan sering gue mengalami penolakan-penolakan yang secara kasat mata itu sebenernya ketauan menyebalkan tapi gue tetep merasa sebodo amat lah ya. Hak semua orang juga sih buat memilih siapa aja yang mereka kehendaki buat jadi teman mereka, gue sadar, tapi tetep aja nyebelin. Di sini, walaupun terkesan cuek dan kekinian, orang gampang melakukan labeling sama satu orang lainnya. Bisa aja lo sebenernya punya niat salaman doang tapi malah dicipika-cipiki. Simplenya gitu. Yang bisa gue lakukan cuma ekstra hati-hati dalam membranding diri gue. Sedikit naif tapi bener. Karena saking cueknya itu mungkin mereka udah terlalu malas buat 'membaca' orang. Kebiasaan.

Ngomong-omong pertemanan, Jakarta itu sempit banget. Apalagi di cyrcle filmmakernya. Lo kenal si A, si A kenal si B eh ternyata temennya si C dan muter lagi dia gebetan si A. Gitu terus sampai Z. Poin plus, artinya lo punya satu bahan ngobrol baru selain ngobrolin film kalau secara nggak sengaja lo udah terjebak terlalu dalam di obrolan garing yang udah mulai nggak lo mengerti. "Eh si A kemarin beli rumah baru loh tapi nggak ada gentengnya, wih hipster banget dia ya?" Selamat mencoba ya, itu cuma sebagian contoh. Lo bisa juga menanyakan kabar mantannya kalau lo udah siap buat dicap kepo dan ditabok bolak-balik. Salam super!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar