Senin, 20 Mei 2013

Girls,

Laki-laki memang menyebalkan. Tak tau pula apa itu namanya berbicara dengan hati, entahlah mungkin yang ada dalam pikirannya cuma coli.

Setiap kami, kekasih wanitanya, berbicara hanya mereka sibuk dengan abu dari rokok yang menggantung dijarinya. Sesekali menanggapi dengan pengulangan. Memamng benar tak ada laki-laki seperti Minke milik Pram. Laki-laki yang dalam isinya dan pengertiannya serta pandai bertutur sepenuh hati.

Banyak belajar banyak bicara banyak berfikir. Begitu seharusnya pun lelaki mengikuti untuk menjadi sedikit lebih sensitif. Feminisme? Memang hanya kaum perempuan yang menyuarakan kesetaraannya, karena itulah pria-pria jadi malas berpikir. Dalam alam bawah sadar mereka mungkin memang hanya kodrat wanita yang diharusnkan mempertajam hatinya, sedang lelaki pada logikanya.

Sering banyak orang mengatakan bahwa perempuan akan lebih cepat berpikir dewasa ketimbang pria. Bualan, itu hanya karena mereka tidak mau berdamai dengan hatinya, sengaja tidak dilatih untuk menjadi peka dan sensitif. Seperti banci. Ada baiknya mungkin aku menikah dengan banci. Mereka berhati lembut.

Sebagai kaum feminis Kartini gagal menyuarakan hal ini. Kalah dengan suara kodrat. Sensitif bukan hanya milik perempuan haid. Setiap hari selain hari haid mereka membincangkan kedalamannya hatinya sendiri dengan logika. Mereka hebat. Sensitif adalah bagaimana cara mereka bersikap ingin dibela pada hadapan laki-laki bagaimana mereka menunjukkan kemanjaannya untuk mendapat sebuah jawaban, sejauh mereka tak mendapatkan balasan yang setimpal atas kepahitan sikap lelaki setelahnya. Kedewasaan yang jauh diatas lelaki, memang katanya milik perempuan, dibuat untuk dasar memaklumi segala tingkah tanduk logika lelaki. Kau heran mengapa banyak wanita lebih memilih lelaki berumur jauh di atasnya daripada yang seumuran?

Alasan dari para wanita termasuk Ibuku yang menikahi bapakku dengan beda usia 8 tahun, mungkin karena mereka pandai memperlakukan kaum kami. Dari mana mereka dapat kepandaian seperti itu? Bisa karena anugerah bisa karena mereka memiliki lebih banyak pengalaman menghadapi wanita. Lebih lama umur mereka. Buaya berarti ya? Bisa jadi.

Guru paling baik adalah pengalaman, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berguru pada pengalaman. Coba pikir lagi, tidak baik memang mengungkiti masa lalu, tapi adilkah untuk kami dipersandingkan dengan mereka yang berlebih pengalaman sedang kami masih berupa cawan kosong. Tau dari mana jika kami tidak dipermainkan?

Sama-sama makan hati membahas keduanya. Jalan paling bijaksana adalah mempersiapkan dirimu sendiri untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Proses? Lupa aku menulisnya. Orang yang bijaksana salah satunya adalah orang yang menghargai proses sebagaimanapun mengalirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar