Senin, 13 Mei 2013

Tuan Berhidung Besar

Aku menyukai seseorang bernama Tuan Berhidung Besar. Menyukai Tuan Berhidung Besar seperti melihat tulisan hitam putih di layar monitorku yang tampak seperti halaman buku. Dengan leluasa aku dapat memandangi deret alisnya yang tebal tanpa dia tahu. Seperti pohon kelapa yang setia diam-diam mengamati matahari senja dan burung-burung dari selatan. Manis bukan?

Sengaja aku menambahkan hal yang manis seperti ini, aku sedang ingin menulis sesuatu untuk mengganti tulisanku sebelumnya yang jauh dari kata rapih. Merusak pola-pola catatan harianku yang sebelumnya kupikir sudah sempurna jadi terbengkalai.

Tunggu, ketika menulis ini moodku naik turun. Jika kalian ingin tahu, aku sedang mendengarkan siaran radio dengan headset tersumpal di kanan-kiri telingaku. Ugh, seandainya manusia diujung mikrophone sana mengerti betapa menyebalkannya dia. Merusak sistem otakku dengan lelucon basi dan tawa garing yang tidak pada tempatnya. Sampah.
 
Baiklah mari kuteruskan ceritaku tentang Tuan Berhidung Besar. Mulai bertemu dengan hati gembira lagi karena beberapa beat dari kotak bersuara.

....

Aaaaaaa, tulisan manisku. Tampaknya aku kehilangan tulisan-tulisan manisku selanjutnya. Selamat untuk Tuan dari Udara kamu berhasil mengusirnya jauh dari kepalaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar