Selasa, 30 April 2013

Paha KFC

Aku bertemu dengan banyak orang-orang mengagumkan dalam sebuah acara. Menarik. Tapi yasudah, bukan itu yang ingin aku ceritakan.

Suatu malam, aku berubah menjadi seorang ratu drama karena sebuah film. Menyedihkan. Seketika itu, sekelilingku tiba-tiba menjadi muram. Kekasihku, langit malam, kondisi perut dan kabar duka dari jadwal kereta yang tidak mementu untuk kepulanganku esok pagi. Terpaksa aku tidur untuk melupakan segala yang tidak mengenakkanku.

Pagi.
Kegiatan menyenangkan pagi hari dari dalam kamar hotel lantai tiga adalah melihat matahari terbit. Tidak seindah di puncak gunung memang, tapi aku begitu menyukainya.
Muncul dari balik atap-atap gedung. Sayang, aku harus berbagi jendela dengan dua orang lainnya di dalam kamar. Kuintip saja matahariku dari balik tirai, teman-temanku tidak mengizinkannya masuk.

Berangkat ke stasiun.
Aku lupa bagaimana ceritanya hingga aku putuskan untuk berangkat sepagi itu. Berdua dengan teman lain yang membuatku menunggu lama di dalam mobil. Membuatku melewatkan kehangatan dari matahari di lantai tigaku.
Akhirnya dia datang. Sempat membuatku malas berada satu tumpangan dengannya.

Tapi semua itu berjalan menyenangkan setelahnya. Setelah aku mendapati kenyataan bahwa kepulangan kami harus ditunda untuk beberapa jam. Agak aneh memang, Tuhan sangat lucu.
Dia menemuiku. Ku ajak menunggu bersama sekedar berbasa-basi karena rasa sungkan dan kesepian. Buku dan headset aku lupakan dan dengan seksama mendengar panjang lebar ceritanya.
Aku suka mendengar dia bercerita. Suatu kebahagiaan masuk menyapu semua kemuraman malam itu.

Terimakasih atas matahari pagi dan teman di bandara, Tuhan.