Minggu, 11 Agustus 2013

Pangeran Buruk Rupa dan Putri Salju Yang Menyamar Dengan Bandana

Ganjil. Perasaan macam-macam sedang bergumul dalam diriku. Lagi-lagi aku merasa terjebak dalam pikiranku sendiri. Otakku serasa menjadi bagianb dari mesin yang tidak bisa berhenti berputar. Tidak bisa kukendalikan. Aku tidak bisa bahkan sebentarpun membuatknya berhenti.Apakah kalian akan tetap menanyakan sebenarnya apa yang sedang kupikirkan? Kutub negatif dan positif.

Pada suatu malam setelah aku berhasil menyelesaikan bacaanku yang dari sekian bulan lalu kutinggalkan, aku mendadak merasa sedikit ganjil. Tentang dua kutub yang satu kali ini ingin kuperjelas bagaimana sinkronisasinya dengan pikiranku. Pikiran yang menjebakku. Akan membosankan dan berputar-putar, maaf. Aku hanya menulis apa saja yang ingin kutulis tanpa menghiraukan untuk kalian nilai.

Iya, berputar-putar seperti jika kalian mendekatkan kutub-kutub magnet dalam ujung yang berbeda. Mungkin itu yang sedang pikiran dan jariku lakukan. Jangan terlalu serius, lagi-lagi aku menulis hanya semauku.

Aku kembali seperti ini, menulis seperti ini. Bukan sedang murung atau merasa cemas dengan segala hal absurd di sekitarku, hanya berpikir. Tak tau. Aku tak tau kelanjutan kata yang akan aku rangkai berikutnya untuk kujadikan sebuah posting yang utuh. Memang tak pernah ada ujung.

Ketika aku adalah dewi kepositifan yang berbalut dengan segala yang baik-baik. Pernah kalian memikirkan tentang bagaimana pandangan orang terhadap pakaian kalian? Aku iya. Aku terlalu peduli dengan banyak orang sebenarnya, sampai lupa bagaimana memandang caraku mengenakan jubah kebesaranku. Suatu kali, aku ingin menjadi seorang berbeda. Dengan pedang dan seekor kuda gagah kutuntun dan kukatakan pada siapapun bahwa aku adalah pangeran dari kerajaan eksistensialis.

Ketika aku adalah dewi yang beralas segala tentang kenegatifan. Aku tidak bisa menjelaskannya. Aku terlalu naif untuk berani berkuda dan membawa pedang. Yang kulakukan hanya bersembunyi dari balik kelambu bercorong menghadap keatas yang coraknya sebenar-benarnya sangat membosankan. Ketika berada diantaranya mungkin aku akan berjubah putri salju dan berkata kepada setiap kurcaci bahwa aku adalah kelinci paskah yang sengaja dijebak dalam rimba dan dikutuk menjadi seorang bergaun dan berbandana. Skeptis.

Begitulah.