wanita paruh baya berdaster ungu bunga bunga duduk di pojok taman menjajakan tikar untuk disewa . setiap hari rambut panjangnya yang tidak pernah dimanjakan di salon dibiarkan terurai menutupi sebagian punggungnya jika dilihat dari belakang . lusuh , kumal dan pendiam .
suatu siang yang terik , muda mudi berseragam putih abu abu mendatangi si wanita paruh baya . tidak perlu ditanya macam macam tentu saja mereka hendak menyewa tikar . negosiasi harga akhirnya sampai pada titik kesepakatan , lalu dibawalah tikar si wanita paruh baya ke balik semak semak . tanpa repot berkata kata tampaknya si wanita paruh baya sudah sangat mengerti motivasi pelanggan mudanya . uang uang dan uang , hidup itu egois . aku aku , kamu kamu .
dari tempat tak jauh dari pojok taman tempat ia menjajakan tikar terdengar sayup sayup suara tangis bayi . " ah paling rebutan mainan sama ibunya yang baru 17 tahun " , pikirnya .
" tikarku yang menghidupiku juga ikut berperan menghidupkan calon manusia manusia baru " , uang uang dan uang , " hidup itu egois tapi kali ini sepertinya aku tidak " , si wanita paruh baya berdaster ungu bunga bunga tersenyum .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar