Sedari subuh tadi, aku berfikir keras tentang bagaimana hidupku kelak. Tentang harapan dan mimpi-mimpi.
Yang dulu semu kini semakin tertata. Aku punya pandangan, tidak lagi bayang-bayang fatamorgana yang menjanjikan keindahan. Aku menemukan jalanku.
Sekian lama aku bertarung melawan pikiranku untuk segera menemukan dimana aku seharusnya berada. Aku melangkah tak pasti. Beban materi dan penghargaan lingkungan saat itu begitu membuatku ingin menangis saja. Aku, lulusan baru dari program yang tidak semua orang mengerti juntrungannya sempat kalah. Kalah dengan keadaan sampai-sampai aku beralih murtad. Mengkhianati kesenangan dan mimpi-mimpiku.
Tidak salah memang. Aku berhak memilih. Rasa bersalah atas pengkhianatan biar aku yang tanggung.
Waktu semakin mengejar. Aku membayang pada sesuatu yang memang tidak seharusnya aku inangi. Dengan segala upaya aku mencoba bangun, menghampiri kesenanganku yang semoga akan menjadi takdirku.
Mimpi-mimpiku.
Siapapun, tidak akan pernah mengerti bagaimana takdir akan membawa kalian. Mereka berjalan melalui proses yang harus dengan sabar kalian telateni. Seperti angin, mereka menerpa semau mereka, mereka berjalan semau mereka. Pintar-pintarlah kalian menangkap angin. Nantinya, jangan sampai mimpi -mimpi hanya berhenti sebatas hiburan untuk otak.
Tuhan senang membaca tulisan-tulisanku dalam blog. Dia akan mengamini segala harapanku. Entah kini atau kapanpun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar